Bloody Knife Januari 2017 ~ contoh cabang-cabang seni 5 cabang seni berserta PENGERTIANYA

About

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

http://www.gambaranimasi.org/data/media/557/animasi-bergerak-seni-0003.gif
http://www.gambaranimasi.org/data/media/557/animasi-bergerak-seni-0003.gif

Selasa, 24 Januari 2017

Pengertian Seni Tari Dengan Jenis dan Contoh (Singkat dan Padat)

Pengertian Seni Tari Dengan Jenis dan Contoh (Singkat dan Padat)

Tari adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Bunyi-bunyian yang disebut musik pengiring tari mengatur gerakan penari dan memperkuat maksud yang ingin disampaikan

Jenis Tari
Jenis Tari Dibedakan berdasarkan Beberapa Kelompok
yaitu berdasarkan :

  • Koreografinya 
  • Jumlah Pemain dan Bentuk penyajiannya 
  • Fungsi dan Tujuannya 
  • Pola Garapannya 


1. Jenis tari Menurut Koreografinya

Tari tunggal ( Solo ), Tari tunggal adalah tari yang diperagakan oleh seorang penari, baik laki-laki maupun perempuan. Contohnya tari Golek ( Jawa Tengah )Tari berpasangan ( duet/pas de duex),
Tari berpasangan adalah tari yang diperagakan oleh dua orang secara berpasangan. Contohnya tari Topeng (Jawa Barat)
Tari kelompok ( Group choreography), Tari kelompok yaitu tari yang diperagakan lebih dari dua orang.
Tari kolosal adalah tari yang dilakukan secara massal lebih dari banyak kelompok dan biasanya dilakukan oleh setiap suku bangsa diseluruh daerah Nusantara



  Hasil gambar untuk tari koreografi

Contoh Tarian Koreografi




2. Jenis tari Menurut Jumlah pemainnya atau Penyajiannya


Tari tunggal adalah tari yang disajikan dan dibawakan oleh satu orang penari, baik perempuan maupun laki-laki.
Tari Berpasangan adalah tari yang dilakukan oleh dua orang penari dengan karakter tidak selalu sama, tetapi yang terpenting adalah gerakannya saling berhubungan atau ada keterpaduan jalinan gerak antara keduanya, dapat ditarikan dengan sesama jenis ataupun dengan lawan jenis.
Tari kelompok adalah tari yang dilakukan oleh beberapa penari dimana antara satu penari dengan penari yang lain gerakannya berbeda, meskipun geraknya tidak sama tetapi gerakan tersebut ada hubungan yang merupakan jalinan untuk mencapai keterpaduan.
Tari massal adalah tari yang dilakukan oleh banyak penari dengan ragam gerak yang sama, dan antara penari satu dengan penari yang lain, tidak ada jalinan gerak yang saling melengkapi.



Contoh : Tari Saman




3. Jenis tari Menurut Fungsi dan Tujuannya

  • Tari Upacara 
Upacara keagamaan
contoh : Tari Sang Hyang, Gabor, Wayang Uwong, Gambuh, dan lain-lain (bali). Ngalase (Jawa Barat), Senyang (Jawa Timur), dan Seblang (Banyuwangi) Randai, Tortor (Sumatera) Tari Gantan dan Tari Huda (Kalimantan) Tari Mon dan Tari Tewadan (Papua) Tari Reko Tenda (plores) Tari Ma'gellu, Tari Pa'gellu, Tari Bissu, dan Tari Bataran (Sulawesi).
  • Upacara Kebesaran Keistanaan (Kraton)
contoh : Tari Legong Kraton (Bali) Tari Bedoyo Semang (Yogyakarta), Bedoyo Kesawang, (Surakarta), Srimpi (jawa Timur), dan Beskalan (Situbondo) Gending Sriwijaya (Palembang) Tari Patudu dan Tari Pojoge (Makassar) Tari Gembu (Sumenep).
  • Upacara Penting dalam kehidupan manusia 
contoh : Upacara panen dirayakan dengan Tari Pakarena (Sulawesi Tenggara) dan Tari Manimbo (Toraja) Upacara Khitanan dirayakan dengan tari Sisingan (Subang) dari Tari Jaranan Buto (Blitar) Upacara Perkawinan dimeriahkan dengan Tari Beksan, Tari Lawung (Yogyakarta) Upacara kematian menggunakan Tari Ma'bodang (Sulawesi), Tari Ma'maropkha, Tari Ma'Randing (Sulawesi) Upacara maju perang menggunakan Tari Mandau (Kalimantan), Tari Karja (Sulawesi Timur).






Contoh Tarian Agama

  • Tari Pergaulan 
Tari pergaulan ialah jenis tari yang ditampilkan untuk menyampaikan suatu pernyataan kerukunan sesama serta keakraban antar mereka, yang pada saat ini ikut menari pada tari pergaulan ini. Kita dapat menyaksikan penonton ikut menari, mereka pada saat peristiwa tari pergaulan akan terlibat langsung menari.

Contoh yang tergolong tari pergaulan :
  • tari tayuban 
  • tari jaipongan 
  • tari bangreng 
  • tari ketuk 3 an Contoh : Tari Jaipong




4. Jenis Tari menurut pola garapannya

A. Tari traisional

  • Tari Tradisional adalah tari yang sudah mengalami suatu perjalanan sejarah yang cukup lama dan selalu pola kepada kaidah-kaidah tradisi yang telah ada. Tari tradisional berdasarkan atas nilai artistik garapannya dapat dibedakan menjadi dua
  • Tari rakyat (tari tradisi rakyat) yaitu tarian yang lahir atau berasal juga hidup dan berkembang di kalangan rakyat atau sekelompok masyarakat.
  • Tari klasik (Tari Tradisi Klasik) adalah tarian yang bernilai artistik tinggi dan mempunyai standar atau norma yan cukup kuat sehingga ada pembakuan gerak dan mengandung konsep simbolik dan filosofis.

Contoh : Tari Srimpi




B. Tari Kreasi

Tari Kreasi merupakan tari yang timbul karena adanya keinginan untuk mengolah, mencipta, ataupun mengubah gerak yang menjadi dasarnya. Tari Kreasi merupakan media yang membuka kebebasan kepada seniman-seniman tari di dalam mencari kemungkinan-kamungkinan baru di bidang seni tari.

Contoh : Tari Yele Fulang


Sumber : Wikipedia.com

SENI DRAMA ,unsur unsur yang ada di dalamnya

PENGERTIAN DAN UNSUR - UNSRU YANG TERKANDUNG DALAM SENI DRAMA

Drama sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu draomai yang berarti berbuat, bertindak, dan sebagainya. Kata drama dapat diartikan sebagai suatu perbuatan atau tindakan. Secara umum, pengertian drama merupakan suatu karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dan dengan maksud dipertunjukkan oleh aktor. Pementasan naskah drama dapat dikenal dengan istilah teater Drama juga dapat dikatakan sebagai cerita yang diperagakan di panggung dan berdasarkan sebuah naskah.
Pada umumnya, drama memiliki 2 arti, yaitu drama dalam arti luas serta drama dalam arti sempit. Pengertian drama dalam arti luas adalah semua bentuk tontonan atau pertunjukkan yang mengandung cerita yang ditontonkan atau dipertunjukkan di depan khalayak umum. Sedangkan pengertian drama dalam arti sempit ialah sebuah kisah hidup manusia dalam masyarakat yang diproyeksikan di atas panggung.

Drama merupakan karangan yang menggambarkan suatu kehidupan serta watak manusia dalam berperilaku yang dipentaskan dalam beberapa babak.


Sejarah Drama

Sejarah DramaDrama sudah menjadi tontonan sejak zaman dahulu. Nenek moyang kita sudah pernah memainkan drama sejak ribuan tahun yang lalu. Terdapat sebuah bukti tertulis yang dapat dipertanggungjawabkan yang mengungkapkan bahwa drama sudah ada pada abad kelima SM. Hal ini didasarkan pada temuan naskah drama kuno di Yunani. Penulisnya yaitu Aeschylus yang hidup antara tahun 525-456 SM. Isi ceritanya berupa persembahan kepada dewa-dewa.

Di Indonesia, sejarah lahirnya drama ini juga tidak jauh berbeda dengan kelahiran drama di Yunani. Drama di Indonesia juga diawali dengan upacara keagamaan yang diselenggarakan pada zaman dahulu oleh para pemuka agama.


Jenis-Jenis Drama

Jenis-Jenis Drama
Ada beberapa jenis drama tergantung dari dasar yang digunakannya. Dalam bentuk pembagian jenis drama, biasanya digunakan 3 dasar, yaitu : berdasarkan penyajian kisah drama, berdasarkan sarana, serta berdasarkan keberadaan naskah drama tersebut. Berdasarkan penyajian kisah, drama dapat dibedakan menjadi 8 jenis, antara lain:

  1. Tragedi: drama yang bercerita tentang kesedihan.
  2. Komedi: drama yang bercerita tentang komedi yang penuh dengan kelucuan.
  3. Tragekomedi: perpaduan antara kisah drama tragedi dan komedi.
  4. Opera: drama yang dialognya dengan cara dinyanyikan dan diiringi musik.
  5. Melodrama: drama yang dialognya diucapkan dan dengan diiringi musik.
  6. Farce: drama yang menyerupai dagelan, namun tidak sepenuhnya drama tersebut dagelan.
  7. Tablo: jenis drama yang lebih mengutamakan gerak, para pemainnya tidak mengucapkan suatu dialog, namun dengan melakukan berbagai gerakan.
  8. Sendratari: gabungan antara seni drama serta seni tari.

Berdasarkan dari sarana pementasannya, pembagian jenis drama antara lain:

  1. Drama Panggung: drama yang sepenuhnya dimainkan dipanggung.
  2. Drama Radio: drama radio tidak seperti biasanya. Drama ini tidak dapat dilihat, tepai hanya dapat didengerkan oleh penikmatnya saja dengan melalui radio.
  3. Drama Televisi: hampir sama dengan drama panggung, namun drama televisi tidak dapat diraba.
  4. Drama Film: drama film menggunakan media layar lebar serta biasanya dipertunjukkan di bioskop.
  5. Drama Wayang: drama yang diiringi dengan pagelaran wayang.
  6. Drama Boneka: para tokoh drama tidak dimainkan oleh aktor manusia sungguhan, tetapi digambarkan dengan boneka yang dimainkan beberapa orang.

Jenis drama berdasarkan ada atau tidaknya naskah drama. Pembagian jenis drama berdasarkan ada tidaknya naskah drama antara lain :

  1. Drama Tradisional: yaitu drama yang tidak menggunakan naskah.
  2. Drama Modern: yaitu drama yang menggunakan naskah.


Unsur-Unsur Drama

Unsur-Unsur Drama
Berikut unsur-unsur drama :

  1. Tema merupakan ide pokok atau sebuah gagasan utama dalam cerita drama.
  2. Alur yaitu jalan cerita dari pertunjukkan drama dimulai pada babak pertama sampai babak terakhir.
  3. Tokoh drama terdiri atas tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama disebut juga dengan primadona sedangkan peran pembantu disebut dengan figuran.
  4. Watak merupakan perilaku yang diperankan oleh si tokoh drama tersebut. Watak protagonis adalah salah satu jenis watak dan protagonis adalah berwatak baik. Sedangkan watak antagonis merupakan watak yang jahat.
  5. Latar adalah gambaran tempat, waktu, serta situasi yang terjadi dalam kisah drama yang berlangsung.
  6. Amanat drama merupakan pesan yang disampaikan dari pengarang cerita drama tersebut kepada penonton. Amanat drama dapat disampaikan dengan melalui peran para tokoh drama tersebut.


Ciri-Ciri Teks Drama

Ciri-Ciri Teks Drama
  1. Seluruh cerita drama berbentuk dialog, baik tokoh dan juga narator. Inilah ciri utama dalam naskah dialog, semua ucapan ditulis dalam bentuk teks.
  2. Dialog dalam drama tidak menggunakan tanda petik ("..."). Hal ini karena dialog drama bukan sebuah kalimat langsung. Oleh karena itu, naskah drama sendiri tidak menggunakan tanda petik.
  3. Naskah drama sendiri dilengkapi dengan sebuah petunjuk tertentu yang harus dilakukan pada tokoh yang pemeran bersangkutan. Petunjuk tersebut ditulis dalam tanda kurung atau dapa juga dengan menggunakan jenis huruf yang berbeda dengan huruf pada dialog.
  4. Naskah drama terletak diatas dialog atau disamping kiri dialog.

Itulah pengertian drama, sejarah drama, jenis-jenis drama, unsur-unsur drama, dan ciri-ciri teks drama.

pengertian seni sastra berserta fungsi, unsur-unsur ,seni sastra

 PENGERTIAN SENI SASTRA BERSERTA UNSUR UNSUR SENI SASTRA

Pengertian seni sastraSastra atau kesusastraan merupakan salah satu bentuk seni yang menonjolkan keindahan tutur kata dan cerita. Sehingga seni sastra dapat dinikmati oleh penikmatnya melalui membaca atau mendengarnya dibacakan.

Awalnya sastra hanya dikelompokkan menjadi satu jenis saja yakni cerita. Namun seiring dengan berkembangnya seni sastra, muncul beberapa jenis baru. Bahkan pengertian seni sastra juga mulai ditentukan definisinya, supaya jelas batas mana seni sastra dan mana yang bukan. Nah, di bawah ini pengertian seni sastra dibahas satu per satu.Hasil gambar untuk seni sastra

Pengertian Seni Sastra

Dalam beberapa versi, pengertian seni sastra didefinisikan menjadi 3 poin. Poin-poin tersebut diambil dari sudut pandang bahasa (susunan kata), istilah dan berdasarkan definisi ahli yang dituangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.

  • Seni sastra merupakan gabungan dari dua kata, yakni “seni” yang artinya ungkapan perasaan manusia yang mempunyai nilai keindahan dan “sas(tra)” yang berasal dari bahasa sansekerta yang artinya panduan, pedoman atau perintah (dalam bentuk teks maupun suara). Jadi seni sastra adalah tulisan atau cerita yang berasal dari ungkapan perasaan manusia yang mempu nilai keindahan di dalamnya.
  • Seni sastra atau Kesusastraan adalah sesuatu yang berbentuk tulisan mauun cerita yang memiliki nilai seni dan budaya yang menyajikan keindahan tutur dan bahasa untuk menyamaikan makna tertentu.
  • Sastra menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) didefinisikan sebagai bahasa (kata-kata atau gaya bahasa) yang dipakai dalam kitab-kitab dan bukan merupakan bahasa sehari-hari. Selanjutnya di baris kedua didefinisikan sebagai karya tulis—yang jika dibandingkan dengan tulisan lain—memiliki berbagai ciri keunggulan, seperti keaslian, keartistikan dan keindahan dalam isi maupun ungkapannya.
Sehingga apabila dirangkum, maka sastra dapat mempunyai tiga ciri khas. Salah satu atau semua ciri khas tersebut daat berdiri sendiri maupun saling melengkapi menjadi sebuah karya sastra.

  • Seni sastra berupa bahasa, yakni sastra yang berbentuk ungkapan, kata-kata, cerita, maupun gaya bahasa.
  • Seni sastra berupa curahan perasaan, yakni sastra yang berbentuk kitab, buku, tulisan, mapun karangan.
  • Seni sastra yang tertuang dalam gagasan/nilai, yakni karya sastra yang berbentuk ajaran, pedoman, perintah, maupun pedidikan.


Macam Seni Sastra

Berdasarkan penjelasan dalam pengertian seni sastra, maka sastra dapat dibagi menjadi dua macam, yakni Prosa dan Puisi. Keduanya dibedakan berdasarkan keterikatannya pada kaidah-kaidah atau pedoman dalam kesusastraan.

Hasil gambar untuk habis gelap terbitlah terang
  • Prosa

    Merupakan karya sastra yang tidak terikat dengan kaidah atau pedoman kesusastraan. Sifatnya bebas menyesuaikan keinginan dari sang  sastrawan. Contoh dari prosa adalah novel, cerpen, cerbung, fiksi kilat dan lain-lain.
  • Puisi

    Merupakan karya sastra yang terikat dengan kaidah atau pedoman kesusastraan. Sifatnya kaku dan kurang berkembang jika dibandingkan dengan prosa. Contoh dari puisi adalah sajak, puisi lama/pantun, gurindam, pepatah dan lain-lain
  • Drama Satu Arah

    Merupakan karya sastra yang bisa terikat dan bisa juga tidak terikat dengan kaidah atau pedoman kesusastraan. Sifatnya menyesuaikan dengan tema dan situasi, lebih menekankan pada dialog di dalamnya. Contoh dari drama satu arah adalah monolog, deklamasi, musikalisasi dan lain-lain.
Ketiga macam seni sastra diatas adalah pengembangan dari dua jenis seni sastra, yakni sastra lisan/oral dan sastra tulis/teks.

  • Sastra lisan merupakan sastra yang disampaikan melalui lisan/tutur kata secara langsung, baik dengan atau tanpa iringan musik.
  • Sastra tulis merupakan sastra yang disampaikan melalui tulisan, baik secara terpisah maupun berupa kumpulan tulisan berbentuk buku atau kitab.

Fungsi Seni Sastra

Ada beberapa fungsi dari seni sastra yang biasanya dipakai sebagai landasan dasar membuat karya. Diantaranya adalah sarana menyampaikan pesan moral, kritik, rasa nasinalisme, melestarikan budaya, maupun sarana pendidikan.

  • Menyampaikan Pesan Moral

    Dalam beberapa karya sastra, di dalamnya ada beberapa bagian yang berisi pesan moral. Ada yang terselip di awal, di tengah, maupun di akhir. Ada yang secara terang-terangan (tersurat) dan ada yang secara sembunyi-sembunyi (tersirat). Tujuannya agar penikmat karya sastra tersebut memiliki pandangan atau bertindak dan bertingkahlaku sesuai ajakan si pembuatnya.
  • Penyampaian Kritik

    Ada juga karya sastra yang sengaja dibuat untuk menyampaikan kritik terhadap sasarannya. Baik itu kritik sosial, ekonomi, politik, moral, kemanusiaan dan lain sebagainya. Tujuannya supaya orang yang menikmati, khususnya sasarannya dapat memiliki kesadaran penuh tentang kritik tersebut dan melakukan tindakan lanjut.
  • Mebangkitkan Rasa Nasionalisme

    Rasa nasionalisme perlu selalu dibangkitkan dengan beberapa cara dan sentuhan khusus. Melelui sastra, nasionalisme dibangun melalui sugesti yang dibangkitkan dari dalam diri penikmat sastra. Selanjtnya sugesti tersebut dierkuat dengan penanaman nilai dan semangat kebangsaan dan rasa nasionalisme.
  • Melestarikan Budaya

    Sastra juga merupakan sarana pelestarian budaya, khususnya budaya yang berasal dari lisan dan diabadikan melalui tulisan. Sehingga kisah-kisah, dongeng, legenda dan lain sebagainya dapat tetap lestari. Bahkan dengan adanya karya sastra berbentuk buku atau kitab-kitab, akan lebih mudah disebarkan dan juga bertahan lama.
  • Sarana Pendidikan

    Selain disampaikan melalui jenjang formal, pendidikan juga ditanamkan melalui pendidikan informal. Pendidikan informal tersebut meliputi nilai, norma dan budi pekerti luhur. Dalam sastra, kesemuanya itu dapat ditanamkan secara menarik dan tidak terkesan menggurui. Jadi bila seseorang gemar menikmati sastra, secara tidak langsung dia sedang mempelajari nilai, norma dan ajaran-ajaran budi pekerti yag luhur.

Sejarah Seni Sastra

Sebenarnya seni sastra sudah ada sejak zaman kuno, tandanya adalah tulisan-tulisan di dinding gua, dinding piramid dan kuil romawi, maupun prasasti-prasasti. Kemudian sastra terus berkembang sampai pada masa keagamaan, baik hindu, budha, maupun islam.
Tercatat ada beberapa kitab karangan empu-empu yang menyimpan cerita sastra. Diantaranya adalah kitab Bharatayuda (Mpu Sedah dan Mpu Panuluh), kitab Gatotkacasraya (Mpu Panuluh), kitab Smaradhahana (Mpu Darmaja) dan kitab Wrattasancaya dan Lubdhaka (Mpu Tanakung).
Sedangkan pada masa islam muncul syair-syair melayu dan syair-syair arab. Misalkan saja seerti Syair Perahu, Syair Dagang dan Syair Si Burung Pingai (Asrar al-Arifin), kitab Fi Ma’rifat al-Adyan, Shirot al-Mustaqim dan Bustan al-Shalatin (Ar-Raniri Tibyan), serta masih banyak lagi karya lainnya.
Sedangkan untuk sastra di zaman yang lebih maju, terdapat beberapa angkatan sastra yang berkembang di Indonesia. Angkatan-angkatan sastra tersebut adalah:

  • Pujangga Lama

    Segala macam karya sastra Indonesia yang dibuat sebelum abad 20 diaktegorikan sebagai karya sastra angkatan pujangga lama. Ciri karya sastratersebut berupa cerita, seperti syair, pantun, gurindam serta hikayat.
  • Sastra Melayu Rendah

    Sedangkan karya sastra Indonesia yang dibuat antara tahun 1870-1942 dikategorikan sebagai sastra melayu rendah. Cirinya adalah cerita mirip dengan pujangga lama namun mulai mengadaptasi cerita dari Cina, Timur Tengah dan Eropa.
  • Angkatan ‘45

    Karya sastra pada masa persiapan kemerdekaan masuk dalam angkatan ’45. Dimana sebagian besar dari karya sastra di masa ini mengandung tema gejolak sosial politik dan budaya. Khususnya tentang pengalaman hidup dalam masa-masa perjuangan kemerdekaan.
  • Angkatan Balai Pustaka

    Karya sastra Indonesia yang dibuat pada tahun 1920-1950 masuk dalam kategori angkatan balai pustaka. Sebagian besar karya sastra tersebut diterbitkan oleh penerbit Balai Pustaka, oleh karena itu disebut angkatan balai pustaka. Karya sastra yang muncul kala itu berua prosa (baik roman, novel, cerita pendek atau drama) dan juga puisi.
  • Pujangga Baru

    Setelahnya muncullah angkatan pujangga baru yang sebagian besar berbentuk karya sastra kritik. Kemunculan angkatan ini sebagai bentuk reaksi dan penolakan sastrawan terhadap sensor yang dilakukan oleh Balai Pustaka. Khususnya karya sastra yang bertema nasionalisme dan kebangsaan.
  • Angkatan 50-an

    Dalam angkatan 50-an, sastra mulai terangkat melalui terbitnya majalah sastra “Kisah” yang digawangi oleh H.B.Jassin. Pada angkatan ini mulai berkembang karya sastra seperti cerita pendek dan juga kumpulan puisi. Ini adalah cikal bakal kolom sastra mingguan yang ada di majalah, tabloid mauun surat kabar hari ini.
  • Angkatan 50-60-an

    Di masa angkatan 50-60-an muncullah karya sastra yang lebih berat, yakni novel, cerpen dan juga drama. Tetapi ketiga karya sastra tersebut kurang mendapat perhatian dan lebih sering menimbulkan kesalahpahaman. Tokoh pegiat sastra di masa tersebut adalah Iwan Simatupang.
  • Angkatan 66-70-an

    Setelah itu muncullah angkatan 66-70-an yang ditandai dengan terbitnya majalah sastra “Horison”. Ciri paling menonjol dari angkatan ini adalah mereka mengusung semangat “avant-garde”. Sehingga muncul beragam aliran sastra, seperti surealistik, arus kesadaran, arketip, absurd, dan lain sebagainya.
  • Dasawarsa 80-an

    Karya sastra Indonesia pada tahun 1980 dan setelahnya disebut angkatan dasawarsa 80-an. Dimana ciri yang paling terlihat adalah merebaknya roman percintaan serta mulai munculnya sastrawan wanita. Bisa dibilang angkatan ini adalah angkatan kebangkitan bagi sastra wangi, istilah untuk karya sastra karangan sastrawan wanita.
  • Angkatan Dasawarsa 2000-an

    Angkatan dasawarsa 2000-an muncul setelah era milenium. Kebanyakan tema karya sastranya seputar keadaan sosial dan politik di era runtuhnya Orde Baru. Banyak kisah di era reformasi politik 1998 yang diangkat sebagai karya sastra berupa novel.
  • Cyber-sastra

    Setelah itu berkembang angkatan sastra modern yang memanfaatkan teknologi dengan baik. Era tersebut dinamakan angkatan cyber-sastra, dimana karya sastra tidak dipublikasi dalam bentuk buku saja. Sebagian dalam bentuk digital dan sebagian lagi hanya untuk dipublikasikan di dunia maya saja. Beberapa diantaranya dikelola resmi oleh pemerintah, organisasi non-profit, ada pula yang berupa situs pribadi atau sosial media.
Jadi itulah pengertian seni sastra, macam, fungsi dan sejarahnya. Banyak yang beum mengetahuinya secara mendalam. Sehingga belum memahami sastra dengan baik, khususnya tentang kesusastraan Indonesia. Oleh sebab itu adanya artikel tentang pengertian seni sastra, macam, fungsi dan sejarah sastra ini semoga dapat memberikan pengetahuan tentang dunia kesusastraan Indonesia.
http://kliping.co


pengertian dan usur seni musik lengkap

PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR SENI MUSIK

Hasil gambar untuk KOMPOSER
Selamat datang di softilmu, blog sederhana yang berbagi ilmu pengetahuan dengan penuh keikhlasan. Kali ini kami akan berbagi ilmu tentang Pengertian, Fungsi dan Unsur – Unsur Musik.
Semua orang pasti mengenal yang namanya musik, kecuali bagi sobat-sobat kita yang tak mampu mendengar suara atau tunarungu. Ketika sebuah suara keluar dari suatu instrumen dengan membentuk irama yang indah dan enak untuk didengar, dapat dikatakan itu adalah musik. Sobat-sobat mungkin sudah bisa dibilang mengenal apa itu musik serta beberapa genre terkenal seperti pop, rock, jazz dan sebagainya. Tapi, apakah sobat-sobat juga tahu beberapa genre musik lainnya, bahkan pengertian dan fungsinya musik yang sebenarnya? Kalo belum, mari disimak ulasan musik yang lengkap menurut kami. Langsung saja!

A. PENGERTIAN MUSIK

 Hasil gambar untuk KURMUNADI

Istilah musik berasal dari bahasa Yunani yaitu mousikos, yang diambil dari salah satu nama dewa Yunani. Mousikos dilambangkan sebagai suatu dewa keindahan dan menguasai bidang seni dan keilmuan.
PENGERTIAN, FUNGSI, DAN UNSUR - UNSUR MUSIK

Untuk lebih jelas mengenai pengertian dari musik, di bawah ini ada beberapa referensi terpercaya yang pernah menjelaskan apa itu musik. Berikut pengertian musik diuraikan dalam beberapa versi :
Dalam Kata Kamus Besar Bahasa Indonesia musik dapat diartikan ilmu atau seni menyusun nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan.
Menurut  Wikipedia pengertian musik yaitu suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan terutama suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan irama.

Pendapat Jamalus bahwa seni musik adalah suatu hasil karya seni berupa bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur pokok musik yaitu irama, melodi, harmoni, dan bentuk atau struktur lagu serta ekspresi sebagai suatu kesatuan.

Aristoteles mengatakan bahwa musik merupakan curahan kekuatan tenaga penggambaran yang berasal dari gerakan rasa dalam suatu rentetan suara (melodi) yang berirama.

Dan menurut David Ewen, musik adalah ilmu pengetahuan dan seni tentang kombinasi ritmik dari nada-nada, baik vokal maupun instrumental, yang meliputi melodi dan harmoni sebagai ekspresi dari segala sesuatu yang ingin diungkapkan terutama aspek emosional.

Menurut ahli perkamusan (lexicographer) musik ialah: ”Ilmu dan seni dari kombinasi ritmis nada-nada,vokal maupun instrumental, yang melibatkan melodi dan harmoni untuk


mengekspresikan apa saja yang memungkinkan, namun khususnya bersifat emosional.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa musik adalah salah satu ilmu atau bidang seni yang berupa suara/ bunyi/ nada yang terkombinasi dalam urutan yang mempunyai kesatuan irama, melodi, harmoni yang dapat menggambarkan perasaan penciptanya terutama dalam aspek emosional.
 C. FUNGSI MUSIK
Musik merupakan sebuah elemen yang penting dalam kehidupan manusia. Sejak dulu kala musik sudah memegang peranan dalam beberapa fungsi berdasar jenis dari musik itu sendiri. Dari berbagai jenis musik tersebut, fungsi musik dapat dikelompokkan dalam beberapa bagian yaitu sebagai berikut :
 Hasil gambar untuk keroncong larasati
1. Musik Sebagai Sarana Ekspresi Diri
Seorang seniman musik akan lebih mudah berekspresi atau mengungkapkan perasaannya lewat musik. Di samping untuk menunjukkan bakatnya, pengungkapan perasaan lewat musik akan lebih mudah diterima. Apalagi bila musik tersebut berupa vokal yang berisi kata-kata yang tersusun bagus dan mudah dimengerti. Disertai dengan alunan nada-nada yang mewakili ekspresi yang akan dikeluaran. Misalkan, apabila hendak berekspresi sedih, nada yang dimainkan berupa nada yang bertempo lambat dan halus. Sebaliknya, bila nada tersebut cepat dan menggebu-gebu biasanya mewakili ekspresi senang dan bahagia.

2. Musik Sebagai Sarana Hiburan
Musik sangat efektif dalam menghibur. Selama suatu musik tersebut dianggap indah, sudah pasti musik tersebut dapat menghibur. Seseorang bahkan memerlukan musik untuk menghibur diri ketika sedang bosan ataupun sedih. Lebih dari menghibur, musik juga dapat melalaikan manusia dari kehidupan sehari-harinya.

3. Musik Sebagai Sarana Terapi
Musik sebagai terapi awalnya di perkenalkan pada perang dunia ke-II untuk mengobati korban perang. Sekarang musik banyak dimanfaatkan untuk terapi penyakit mental atau kelumpuhan organ tubuh. Musik juga dapat berguna untuk menyegarkan kembali sistem kerja otak setelah lama digunakan saat bekerja.

4. Musik Sebagai Sarana Upacara
Musik di Indonesia, pasti akan selalu berkaitan erat dengan upacara-upacara tertentu seperti perkawinan, kelahiran, kematian, serta upacara keagamaan dan kenegaraan. Di beberapa daerah, bunyi dari suatu alat musik diyakini memiliki kekuatan magis.

5. Musik Sebagai Sarana Komersial
Bagi para seniman musik atau musisi, musik merupakan salah satu sumber  penghasilan. Mereka merekam hasil karya mereka dalam bentuk pita kaset atau CD. Kemudian karya mereka akan dijual ke pasaran. Dari hasil penjualannya ini mereka mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Selain dalam media kaset dan CD. Para musisi juga melakukan pertunjukan yang dipungut biaya. Musik juga sering dikotrak sebagai pengiring sebuah film atau biasa disebut OST (Original Soundtrack). Biasanya musik yang diambil sebagai OST memilki keterkaitan dengan film berupa kesamaan cerita yang dapat menggambarkan isi dari film tersebut. Bahkan musik juga sering digunakan sebagai OST dari sebuah Iklan, baik itu ditelevisi maupun radio.

6. Musik Sebagai Sarana Tari
Musik selalu cocok bila dihubungkan dengan tarian. Keduanya saling berhubungan dengan adanya kesamaan pola dan ritme satu sama lainnya, suatu tarian tanpa diiringi irama musik akan terasa hampa (kosong) dan menyulitkan bagi sang penari. Ketika penari melakukan gerak tarinya dibutuhkan tempo dan ritme agar gerakannya. Di Indonesia, bunyi-bunyian atau musik diciptakan oleh masyarakat untuk mengiringi tarian-tarian daerah. Oleh sebab itu, kebanyakan tarian daerah di Indonesia hanya bisa diiringi oleh musik daerahnya sendiri. Pastinya di luar negeri juga begitu. Seperti dansa, balet dan sebagainya.

7. Musik Sebagai Sarana Pendidikan
Sebagai media pendidikan, musik digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah. Musik digunakan untuk menciptakan rasa cinta tanah air kepada siswa-siswanya melalui lagu-lagu perjuangan. Tak hanya itu, lagu daerah juga dapat digunakan untuk pendidikan siswa dalam hal menumbuhkan sikap toleransi terhadap perbedaan suku, ras dan agama. Dalam pendidikan, musik juga dapat digunakan sebagai sarana pengembangan diri siswa. Musik juga dapat membentuk kepribadian bagus untuk seseorang. Seperti yang dikatakan oleh  Hatta, bahwa musik dapat menanamkan perasaan halus dan budi yang halus dalam jiwa manusia. Dengan musik, jiwa lebih mempunyai rasa akan harmoni dan irama. Kedua-duanya adalah landasan yang baik untuk menghidupkan rasa  keadilan. Namun dalam pendidikan musik, harus dijauhkan lagu-lagu yang melemahkan jiwa serta mudah menimbulkan nafsu buruk.


8. Musik Sebagai Sarana Komunikasi
Di beberapa tempat di Indonesia, bunyi-bunyi instrumen tertentu yang memiliki arti tertentu juga bagi anggota kelompok masyarakatnya. Bunyi- bunyian itu memiliki pola ritme tertentu yang menandai bahwa ada suatu peristiwa atau kegiatan yang ingin diinformasikan ke masyarakat. Instrumen yang umum digunakan dalam masyarakat Indonesia adalah seperti kentongan, bedug di masjid, dan lonceng di gereja.

9. Musik Sebagai Sarana Kreativitas
Kreatif  merupakan  sifat  yang  dilekatkan  pada  diri  manusia  yang  dikaitkan dengan  kemampuan  atau  daya  untuk  menciptakan.  Sifat  kreatifitas  ini senantiasa  diperlukan  untuk  mengiringi  tingkah  laku  manusia  dalam  rangka memenuhi kebutuhannya.
D. UNSUR UNSUR MUSIK
Berikut merupakan unsur - unsur dari suatu musik,
1. Melodi
Melodi adalah tingkatan tinggi-rendah dan panjang-pendeknya nada dalam musik. Dalam sebuah musik melodi terdengar seperti nada yang seolah bergerak menuju puncak dan kemudian kembali ke kondisi sebelumnya. Melodi terdiri dari pitch, durasi dan tone. Pitch juga biasa disebut timbre atau warna suara. Pitch yaitu suatu hal mengatur serangkaian not, yang dilambangkan dengan alfabet A-G. Not-not tersebut menjadi melodi dalam selang waktu tertentu atau disebut durasi. Not tersebut bisa dihasilkan dari bermacam alat musik dengan warna suara yang berbeda-beda atau dikenal dengan nama tone.

2. Ritme
Ritme (irama) merupakan rangkaian gerak yang beraturan dan menjadi unsur dasar dari musik. Ritme terbentuk dari sekelompok bunyi dan diam panjang pendeknya dalam waktu yang bermaca-macam, membentuk pola irama dan bergerak menurut pulsa dalam setiap ayunan birama (Jamalus,1998:7). Irama berfungsi untuk mengatur dari suara dan hening. Unsur dari irama meliputi not, ketukan dan tempo. Agar irama dalam musik tetap teratur, musik tersebut harus sesuai dengan tempo yang terdiri dari not-not yang dimainkan dalam satu ketukan. Tempo di sini berfungsi agar kecepatan ketika memainkan musik dapat diatur dan disesuaikan.

3. Harmoni
Harmoni adalah cabang ilmu pengetahuan musik yang membahas dan  membicarakan perihal keindahan komposisi musik (Banoe, 2003:180). Harmoni merupakan bagian yang melibatkan nada atau kunci (kord) yang berlangsung terus-menerus. Dalam musik harmoni akan tampak ketika terdapat keseimbangan antara momen penekanan dan pelepasan. Harmoni tersusun dari interval, kunci dan skala. Interval yaitu jarak yang terdapat antara dua buah nada. Kunci merupakan serangkaian not yang mengatur keharmonisan suatu melodi dalam interval tertentu. Dan skala adalah sekumpulan not berperan sebagai kerangka dari suatu musik. Skala juga berfungsi sebagai acuan untuk menentukan not yang akan dimainkan pada musik.

4. Dinamik
Dinamik adalah tingkatan keras dan lembutnya cara memainkan musik, keras dan lembut ini diperlukan agar musik tidak terdengan monoton atau datar. Keadaan keras dan lembut tersebut memiliki istilah sendiri di dalam permainan musik, seperti Piano (p = lembut), Pianissimo (pp = sangat lembut), Mezzo piano (mp = setengah lembut), Mezzo forte (mf = setengah keras). Forte (f = keras), Fortissimo (ff = sangat keras). Selain itu masih ada tanda dinamik lainnya yang digunakan yaitu crescendo dan decrescendo. Crescendo menandakan agar musik dimainkan dengan keras. Sebaliknya, decrescendo menandakan agar dimainkan dengan lembut.

5. Tangga nada
Tangga nada adalah urutan dari suatu nada yang disusun seperti tangga. Tangga nada dibagi menjadi dua, yaitu tangga nada diatonik dan pentatonik. Tangga nada diatonik yaitu tangga nada yang terdiri dari 7 nada berdasarkan interval-interval yang telah ditentukan. Sedangkan tangga nada pentatonis yaitu tangga nada yang hanya terdiri dari 5 nada pokok. Suatu tangga nada, pasti ada satu nada dasar yang diikuti oleh nada-nada lainnya yang bisa lebih rendah atau lebih tinggi dengan pola interval tertentu, sehingga terbentuk bentuk khas tersendiri.